Renungan oleh : Romo Rusbani Setiawan
Catatan di Penghujung
Hari
05 Januari 2017
Dua
hari yang lalu, kami mengundang penebang pohon untuk memangkas pohon-pohon di
halaman . Penebang sanggup memangkas pohon, mengambil kayu-kayunya dan
membersihkan carang dan dedaunan. Tadi pagi saat mulai membersihkan halaman,
penebang pohon menggurutu: “ seharusnya kayu-kayu dan ranting-ranting serta
dedaunan dipisahkan bukan dijadikan satu seperti ini. Kalau dipisahkan mudah
mengangkut kayu dan membersihkan daun-daunnya.” Mendengar tukang menggerutu
saya bertanya:” Mang, siapa yang menebang kemarin?” “Saya”, jawabnya. Saya tersenyum, dalam hati
aku berkata terus dia menggerutu untuk apa.
Dalam hidupku sehari-hari berapa
kali aku mengatakan seharusnya begini, seharusnya begitu. Artinya pengertian
dan kesadaran akan apa yang baik dan benar ada padaku tetapi tidak ada
kemampuan untuk mewujudkannya. Bahkan sering kali muncul dalam diriku
pernyataan: aku tahu apa yang harus kulakukan tetapi entah mengapa selalu
hal-hal yang berlawanan itu muncul begitu saja diluar kendaliku.
Ignatius dari Loyola seorang guru
spiritual mengatakan: “ pengertian dan kesadaran harus menggerakkan kehendak,
kehendak mendorong sampai pada keputusan dan keputusan menghasilkan hasrat.
Kalau tidak, pengertian dan kesadaran hanya menjadi ilusi atau hiburan sesaat
dan menyesatkan.
Berbagai macam kekacauan dan
keruwetan dalam diriku dan sekitarku terjadi bukan karena ketidak tahuan atau
kebodohan tetapi karena jebakan “seharusnya”. Ada kepuasan bila bila sudah
mengerti dan sadar meski tidak sampai pada pengalaman kehendak.
Iwan
Roes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar