Senin, 07 Desember 2009

Hadiri Misa Malam Tirakatan bulan DESEMBER 2009 di Taman Doa Bunda Kristus ."TEBAR KAMULYAN" Subang


Tema Misa : "Keluarga Nasaret Sadar Hukum"
Tanggal : 17 Desember 2009
Jam : 22.30 (diawali dengan doa rosario bersama)
Tempat : Taman Doa Bunda Kristus TEBAR KAMULYAN
Jl. A. Nata Sukarya No. 18, Cikalapa, SUBANG-JAWA BARAT
Paroki Kristus Sang Penabur Subang

Dipimpin oleh : Pastor ANTONIUS SULASTIJANA,Pr.
Wisma Keuskupan, Jl. Jawa No. 26 BANDUNG

Minggu, 22 November 2009

Senin, 21 September 2009

PETA MENUJU TAMAN DOA TEBAR KAMULYAN


Bagi Peziarah yang datang dari arah Jakarta lewat jalan Tol Cikampek, begitu keluar dari pintu Tol Sadang langsung saja ambil arah ke kota Subang, dari Sadang ke Subang kurang lebih 30 km dengan melewati jalan yang kadang dikanan kiri dihiasi hutan karet yang rindang dan sejuk, juga berderet toko-toko yang menyediakan berbagai jajanan khas kota Subang. Awal masuk kota Subang ditandai dengan adanya kawasan Kompleks Militer 312 Kala Hitam, silahkan ambil arah jl. Wera dan dari sini bisa langsung mengikuti jalur sesuai pada Peta diatas.
Bagi peziarah yang datang dari arah Bandung setelah melalui Lembang, serta beberapa obyek wisata diantaranya Gunung Tankubanprahu, pemandian air panas Sariater, kondisi jalan berkelok kelok yang dihiasi hamparan kebun teh, kelapa sawit dan berderet-deret kios yang menjajakan buah nenas (daerah ini memang sentra buah nenas)di pertigaan Jalan cagak/ Patung Nenas, ambil kearah kiri (arah kota Subang) kalau ambil arah lurus menuju Sumedang, dari Jalan Cagak ke Subang kurang lebih 15 km, setelah melewati jalan yang terbagi 2 jalur dengan pembatas jalan ditengah-tengahnya (namanya kawasan Ranggawulung)pada jarak kurang lebih 1km, masuk Jl. A. Yani ada Perempatan pertama (di salah satu sudut terdapat Gedung Wisma Karya), langsung ambil arah kanan, ada alun-alun lurus aja, Gereja GPIB/ Maranatha kanan, ketemu SMPN 2 kanan (Jl. Natasukarya) setelah melewati GOR, disebelah kanan akan Anda temui Kompleks Gereja Katolik Kristus Sang Penabur Subang dimana terdapat "Taman Doa Bunda Kristus TEBAR KAMULYAN".
Bagi yang datang dari arah Kadipaten lewat Cikamurang, pada jalur ini akan banyak ditemui hutan jati dikanan kiri jalan, begitu masuk daerah Subang setelah ketemu perempatan pertama, ke kanan Arah Pamanukan, Kalau lurus ke Jakarta, langsung aja ke kiri arah Kota Subang. dari sini bisa langsung mengikuti jalur yang ada di peta yang ada.,begitu juga yang datang dari arah Pamanukan setelah perempatan ini tinggal arah lurus bisa lewat Otista, alun-alun terus kekiri atau perempatan pertama langsung ke arah kiri melalui jalan DI Panjaitan.

Sabtu, 19 September 2009

Gedung Gereja Katolik Kristus Sang Penabur Subang

Hadiri Misa Malam Tirakatan bulan NOVEMBER 2009 di Taman Doa."TEBAR KAMULYAN" Subang



Misa malam Tirakatan untuk bulan Oktober 2009 akan diselengarakan :
Hari : Kamis
Tanggal : 12 November 2009
Jam : 22.30
Tema : KASIH TAK BERKESUDAHAN
Dipimpin Oleh : Pst. HARRIS HERMAWAN,OSC
dari PRATISTA Jl. Masturi 591, Cisarua - Cimahi JAWA BARAT

Untuk konfirmasi kehadiran bagi yang akan hadir berrombongan (lebih dari 20 orang)dimohon untuk menghubungi:
Bpk. Rudi Susanto TLP. 08122335666 atau langsung ke Pastor Paroki (pst. Handi )
pada line telephone : (0260) 421805

Rabu, 16 September 2009

Jadual Misa Malam Tirakatan Tahun 2009

Misa Tirakatan Bersama Mgr. Johannes Pujasumarta 30Juli2009









Latar Belakang Diselenggarakan Misa Tirakatan

DI GUA MARIA BUNDA KRISTUS TEBAR KAMULYAN
PADA TIAP MALAM JUM’AT KLIWON

Kenapa dipilih waktu penyelenggaraan Misa pada malam Jum’at Kliwon ? Apa berbau klenik ?. dan bukankah waktu tersebut merupakan waktu yang paling ditakuti sebagian besar untuk beraktifitas terutama diluar rumah ? , Kenapa umat Subang memilih hari itu ?. Sudah barang tentu Pengurus Dewan dan Pemuka Jema’at disini bukan sekedar mengikuti tradisi atau adat tapi ada pemikiran yang melatar belakanginya.
Kalau kita tilik lebih lanjut “Malam Jum’at Kliwon” adalah perpaduan antara penghitungan waktu menurut Surya Sengkala dan Candra Sengkala. Surya sengkala merupakan perhitungan waktu menurut Bumi mengelilingi Matahari sedangkan Candra Sengkala adalah penghitungan waktu menurut Bulan mengelilingi Bumi , Nama-nama hari menurut bahasa sansekerta adalah 1. Dite, 2. Soma, 3. Anggara,4. Budha, 5. Respati, 6. Sukra dan 7. Tumapak atau dalam bahasa Nasional Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis Jum’at dan Sabtu sedangkan menurut Candra Sengkala nama hari ada lima yaitu Legi(Manis), Pahing, Pohon (Pon), Wage dan Kaliwon( Kliwon).
Malam Jum’at mengingatkan kita akan malam sebelum Yesus menderita dan disiksa, malam itu Yesus merasakan penderitaan yang luar biasa, malam itu juga kita sudah selayaknya turut berjaga-jaga bersama Yesus dan murid-muridNya, (Yesaya 53, 3-5) menyebutkan dengan bilur-bilur Yesus engkau ditebus dan disembuhkan , hingga wafatnya Yesus pada hari Jum’at.
Sedang Kliwon atau Kaliwon terdiri dari dua kata yaitu .Kali dan Awuan . Kali artinya kala atau saat, dan Awuan artinya peleburan, penghancuran atau penghapusan.
Dengan demikian bilamana kita melakukan suatu kegiatan ritual pada Malam Jum’at Kliwon artinya kita perlu memeriksa diri, dan berharap kita beroleh peleburan/ penghapusan dari segala dosa dan kesalahan . Dengan demikian suasana hati kita menjadi lebih siap dan pantas menerima segala rahmat dari Allah.
Semoga dengan penjelasan ini, kita tidak berpikiran negatif terhadap kegiatan yang dilakukan pada setiap Malam Jum’at , ataupun Malam Jum’at Kliwon. Terima Kasih

Petikan diatas terungkap pada saat kami berdiskusi dengan Pastor Agustinus Made, OSC