Rabu, 18 Januari 2017

Renungan oleh : Romo Rusbani Setiawan BS.
Catalan di Penghujung Hari
18 Januari 2017
Berbagai forum dikusi dan berbagai tulisan telah membahas tentang dinasti politik. Hampir semua pembicara dan penulis menyatakan penolakan terhadap dinasti politik. Sebenar nya sudah ada produk Undang-Undang yang melarang dinasti politik, akan tetapi Undang-Undang itu telah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi. Adakah yang salah dengan dinasti politik? Dinasti profesi pada dirinya sendiri tidak salah. sebagai contoh: dinasti guru, dinasti tentara dan sebagainya. Tidak pernah ada yang mempersoalkan soal dinasti guru atau tentara. Dinasti politik dipersoalkan karena terkait dengan usaha melanggengkan kekuasaan dan kecenderungan untuk melanggengkan ketidak baikan juga.
Politik bertujuan untuk kesejahteraan seluruh masyarakat. Kekuasaan adalah salah satu sarana untuk mencapai tujuan politik. Akan tetapi dalam praktek berpolitik, kekuasaan tidak lagi dilihat sebagai sarana untuk mencapai tujuan politik. Kekuasaan dilihat sebagai kedudukan dan prestise yang memberi keuntungan bagi yang berkuasa. Oleh karena itu dalam perebutan kekuasaan dalam politik tidak berdasar pada kesejahteraan masyarakat akan tetapi berdasarkan keuntungan pribadi atau kelompoknya. Dalam perspektif ini dapat dimengerti usaha-usaha untuk melanggengkan dinasti politik. Setelah berkuasa ingin terus berkuasa.
Ketika kekuasaan dalam politik tidak lagi dilihat sebagai salah satu sarana untuk mencapai tujuan politik yaitu kesejahteraan masyarakat maka kekuasaan diperebutkan demi keuntungan pribadi. Dan dengan demikian tidak mengherankan untuk mencapainya tidak jarang dengan menghalalkan segala cara dan masyarakat akan dipandang sebagai alat untuk mencapai kekuasaan. Jika demikian untuk apa politik?

Iwan Roes

Tidak ada komentar:

Posting Komentar