Rabu, 01 Maret 2017

Renungan : oleh Romo Rusbani Setiawan BS

Catatan di Penghujung Hari
28 Februari 2017

Dalam berita Harian Kompas hari ini di bawah judul “Melawan Teror, Kami Spontan Mengejarnya” diberitakan ketika ada terror peledakan bom panci di Taman Pandawa, Kota Bandung, Senin kemarin, siswa-siswa kelas XI SMA 6 Bandung yang sedang berolah raga spontan mengejar pelaku. Pelaku yang hendak melarikan diri dengan sepeda motor digagalkan sehingga lari ke dalan kantor Kelurahan Arjuna. Sehingga kemudian dapat dilumpuhkan oleh aparat keamanan. Reaksi spontan dan keberanian para pelajar SMA 6 Bandung patut diacungi jempol; karena dengan keberanian mereka memudahkan aparat keamanan melumpuhkan pelaku terror. Seandainya tidak ada para pelajar pelaku sudah melarikan diri dengan sepeda motornya. Namun demikian Kriminolog Universitas Padjajaran mengingatkan bahwa keberanian para siswa mengundang bahaya, karena pelaku dapat melukai para pelajar dan orang lain dengan senjatanya. Lebih lanjut ia mengingatkan jangan sampai tindakan masyarakat umum melawan teroris justru mengundang bahaya.
Tindakan spontan dan berani para pelajar SMA 6 kiranya dapat menjadi inspirasi bagi warga masyarakat untuk tidak takut melawan teror. Walau tetap perlu mengedepankan prinsip kehati-hatian. Berbagai kasus teror, para pelaku sering kali dikenal sebagai warga pendatang yang tertutup, kurang bergaul, meski saleh dan santun. Selain itu para pelaku teror sering kali dikenal sebagai pendatang yang berpindah pindah. Artinya para pelaku tinggal diantara kita dan kemudian baru kita sadari bahwa pelaku itu adalah tetangga kita. Sikap permisif masyarakat yang cenderung acuh tak acuh terhadap sesama anggota masyarakat menjadi tempat yang nyaman bagi persembunyian para pelaku teror. Betapa penting mengembangkan sikap hidup bertetangga yang baik sebagai upaya dini mengurangi pelaku-pelaku kejahatan bersembunyi dengan nyaman diantara kita.
Tindakan heroik para pelajar kiranya menginspirasi masyarakat untuk semakin mengembangkan kepekaan lingkungan. Salah satu cara dengan mengembangkan 3 sadar, yaitu Sadar lingkungan, Sadar visi , serta Sadar potensi dan strategi. Secara sederhana sadar lingkungan adalah mengembangkan kepekaan akan adanya peristiwa di lingkungan tempat tinggalku, kecenderungan dan perubahan-perubahannya. Sadar visi adalah kesadaran akan apa yang hendak dan bisa dikerjakan berkaitan dengan kesadaran lingkungan. Sedangkan sadar potensi dan strategi adalah menyadari potensi diri dan masyarakat berkaitan dengan rencana aksi yang mau diambil; untuk menjalankan aksi membutuhkan perencanaan-perencanaan agar sesuai dengan potensi yang ada. Dengan mengembangkan 3 sadar kiranya dapat menumbuhkan masyarakat yang semakin damai dan sejahtera.

Iwan Roes

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar