Catatan di Penghujung Hari
18 Februari 2017
Dalam berita harian Kompas tanggal
17 Februari 2017 di bawah judul Pelajaran Berharga dari Kabupaten Buton,
memberitakan bahwa pasangan calon bupati yang juga adalah petahana Samsu Umar
Abdul Samiun – La Bakry menang melawan kotak kosong. Status hukum Umar sebagai
tersangka kasus penyuapan mantan Ketua Hakim Konstitusi Akil Mochtar dan sudah
ditahan KPK sejak 26 Januari 2017 tidak mempengaruhi para pendukungnya untuk
memilih. Bagi para pendukungnya kendati sebagai tahanan KPK, Umar tetaplah
pahlawan. Harian ini juga memberitakan bagaimana para pengikut Dimas Kanjeng
tetap setia meski ia telah ditahan dengan dugaan penipuan dan otak pembunuhan.
Apa yang terjadi terhadap para pendukung Umar dan pengikut Dimas Kanjeng terasa
aneh bila dinalar. Para pendukung seolah tidak peduli dengan perilaku dari
tokoh idolanya, entah dia benar atau salah , baik atau jahat tetap idola
maka di mata mereka hanya nampak apa yang baik saja. Kebaikan dari tokoh idola
bisa menutupi semua kesalahan dan kejahatan yang dilakukannya. Mengidolakan
seseorang yang cenderung menjadi mengkultuskan seseorang amat mudah terjadi.
Ada begitu banyak contoh bagaimana model-model mengkultuskan individu tertentu
sehingga membutakan seseorang.
Pilkada sudah, sedang dan akan berlangsung di berbagai daerah. Dengan pilkada
akan muncul tokoh-tokoh yang dijadikan idola. Dengan berbagai macam cara
tim sukses menunjukkan sisi baik dan kelebihannya agar tokoh tertentu menjadi
idola dan menjadi pemenang dalam pilkada. Apabila tidak hati-hati apa yang
dilakukan tim sukses akan membawa masyarakat jatuh pada pengkultusan.
Akibatnya orang tidak lagi menjadi kritis terhadap idolanya. Sikap kritis amat
diperlukan agar orang tidak terjebak dalam pengkultusan yang seringkali
menimbulkan kerugian bagi diri sendiri maupun masyarakat. Tanpa bermaksud
membuat kampanye hitam, butuh orang lain yang berani menyuarakan sikap kritis
terhadap para pasangan calon. Dengan demikian masyarakat diajak untuk memilih
dengan cerdas, mampu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan calon.
Mengagumi dan mendukung tokoh selalu baik akan tetapi tidak harus kehilangan
sikap kritis sehingga tidak terbuai dan tertipu.
Iwan
Roes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar