Catatan di Penghujung
Hari
5 Februari 2017
Feature Gaya Hidup di Harian
Kompas hari ini menampilkan tokoh Bunga Citra Lestari. Diceritakan bahwa Bunga Citra Lestari senang
saat capek karena itu artinya dia sedang berjuang. Berjuang menuntaskan impian.
Menarik menyimak apa yang dikatakan karena tidak umum. Umumnya orang tidak suka
dengan rasa capek, dan banyak orang mengeluh karena capek. Sedangkan dia justru
senang saat capek. Kuncinya adalah nilai yang diperoleh dari sebuah usaha yang
mengakibatkan capek.
Dalam
kehidupan sehari-hari banyak orang tua yang berjuang luar biasa untuk
menghidupi dan membahagiakan putra-putri mereka. Mereka tidak pernah mengeluh meski berkerja keras
membanting tulang, bahkan sering kali mengumpamakan kerja keras mereka dengan
ungkapan kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala. Semua dilakukan demi
kebahagiaan putra-putri mereka. Banyak orang tua mengatakan biarlah kami
bekerja keras seperti ini asal anak-anak kami bahagia. Artinya para orang tua
tidak ingin putra-putri mereka ikut mengalami penderitaan karena kerja keras.
Akan
tetapi pemahaman para orang tua yang amat luhur seperti itu sering kali
menghasilkan generasi yang manja, mudah patah tidak tahan uji. Generasi ini
adalah generasi penikmat, segala sesuatu tersedia dan mudah didapat. Akibatnya
generasi ini generasi yang mudah mengeluh, tidak mau dan tidak bisa capek. Maka
generasi ini nantinya menjadi generasi yang tidak mandiri dan tidak siap untuk
berjuang.
Kiranya
para orang tua perlu menanamkan dalam diri putra-putri mereka semangat juang.
Sebagai contoh “kami, orang tua bekerja
keras sampai berkeringat untuk menghidupi keluarga. Sekarang tugasmu adalah
belajar; maka kamu dalam belajar juga
harus bekerja keras hingga berkeringat.” Dengan demikian diharapkan dihasilkan
generasi-generasi pejuang. Generasi yang senang dan bangga bila capek karena
dengan demikian mereka sedang menuntaskan mimpi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar