Rabu, 26 April 2017

Renungan : oleh Romo Rusbani Setiawan BS
Catatan di Penghujung Hari
25 April 2017

Beberapa tahun yang lalu dunia olah raga sepak bola Indonesia sering diwarnai dengan aksi pengeroyokan pemain kepada wasit maupun hakim garis. Aksi itu selalu bermula karena ketidak puasan atas kepemimpinan wasit. Wasit dinilai menguntungkan pihak lawan. Memang kemudian muncul kasus wasit-wasit sepak bola yang menjad tersangka kasus suap pengaturan pertandingan. Namun demikian tidak dipungkiri banyak wasit yang berlaku adil, akan tetapi sikap para pemain yang merasa benar dan merasa kuat sehingga tidak mau dipersalahkan dan berujung pada tindak kekerasan pada wasit.
Dalam pertandingan peran wasit amat penting karena mereka menjadi pengadil di lapangan. Mereka menjaga dan menegakkan peraturan pertandingan agar pertandingan dapat berjalan dengan baik dan menampakkan keadilan berdasarkan peraturan pertandingan yang disepakati. Para pemain apapun yang terjadi harus tunduk pada wasit karena hanya dengan demikian pertandingan dapat berjalan dengan lancar meski belum tentu baik. Apa yang terjadi bila para pemain sekaligus menjadi wasit? Yang pasti terjadi adalah kekacauan, apapun niat baik dan mulia para pemain yang ingin sekaligus menjadi wasit patut diwaspadai dibalik niat baik dan mulia itu tersembunyi keinginan untuk mendapatkan keuntungan dari pertandingan itu. Dengan demikian pertandingan sebenarnya tidak terjadi.
Kisruh pemilihan Komisioner KPU dan Baswaslu ditengarai adanya usaha dari DPR ingin menanamkan “orang-orangnya” di KPU dan Bawaslu. Dengan demikian usaha DPR ini adalah usaha pemain yang ingin sekaligus menjadi wasit dalam pertandingan. Apakah DPR tidak tahu akan hal ini ? Mereka adalah orang-orang pandai akan tetapi seringkali menggunakan kepandaiannya untuk mencari keuntungan untuk kepentingan sendiri dan kelompoknya.
Kalau pemilu adalah sebuah pertandingan, masih dapat dipercayakah pemilu menghasilkan juara yang sesungguhnya mana kala para pemain sekaligus adalah wasit pertandingan ?

Iwan Roes

Tidak ada komentar:

Posting Komentar