Minggu, 09 April 2017

MISA MINGGU PALMA 
di PAROKI KRISTUS SANG PENABUR SUBANG

Perayaan Minggu Palma di paroki Kristus Sang Penabur Subang dipimpin oleh Romo Iwan, perarakan dengan daun palma berlangsung meriah, dalam kotbahnya Romo Iwan mengungkapkan seseorang dalam memulai melakukan sesuatu seakan ada energi yg begitu luar biasa, penuh semangat bahkan banyak menghabiskan waktu hidupnya. Tapi apa jadinya jika dalam perjalanannya tidak seindah yang diharapkan, apa yg sudah ditempuh dengan penuh ketekunan serta kesetiaan hasilnya sia sia bahkan tidak mendapat pujian. Kadang kita lupa bahwa ada begitu banyak tantangan, luka dan derita. Pada kondisi itu kita dihadapkan 2 pilihan, terus apa mundur, jika terus maka kita harus bisa menyelesaikan dgn sempurna. Atau mundur dan mencampakannya untuk memulai sesuatu yg lebih menarik. Pada kesempatan ini kita kembali diajak untuk mencoba setia akan panggilan dan perutusan masing masing. Tekun dan setia akan sesuatu yg kita mulai dengan berkobar kobar, dengan tenang, adem ayem bahkan tanpa pujian kita harus berani menatap penderitaan untuk bisa menyelesaikan dgn sempurna. Dalam bacaan digambarkan rakyat begitu meriah dengan sorak sorai menyambut kehadiran Yesus dikota Yerusalem, tapi Yesus masuk Yerusalem untuk menyongsong salib, Yesus tetap dengan setia memeluk penderitaan itu mengikuti jalannya dengan sempurna. Untuk itu kita kembali dipanggil untuk memeriksa, menyadari untuk mengalami gerak batin dalam diri kita. Apa gerak batin yang kita jalani sesuai dengan kehendak Allah. Menyadari kekuatiran, ketakutan, kecemasan, dibalik rasa kekuatiran, dibalik kecemasan, dibalik ketakutan ada kekuatan yang mendorong kita untuk terus, terus dan terus memeluknya, itulah cinta Tuhan. ambilah kemerdekaan, ambilah kebebasan berilah aku cinta.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar